Judul
Film : Theory of Everything
Sutradara
: James Marsh
Produser
: Lisa Bruce & Anthony
Mccarten
Durasi
: 02.03.25
Pemain
: - Eddie Redmagne
-
Felicity Jomes
-
Tom Prior
-
Sophie Perry
-
Hary Lloyo
Film
ini terinspirasi oleh kisah nyata seorang fisikiawan yang bernama Stephen
Hawking dengan judul film “The Theory of Everyting” awalnya kisah nyata ini di
tulis oleh istri Stephen Hawking yaitu Jane Hawking dalam sebuah buku “
Travelling to Infinity My Life with Stephen”. Film ini disutradarai oleh James
Marsh dan diproduseri oleh Lisa Bruce dan Anthony Mccarten.
Kisah
ini berawal dari pertemuan antara Stephen dan Jane dalam sebuah pesta. Di dalam
sebuah pesta tersebutlah awal kisa dari kehidupan fisikiawan terkenal yaitu
Stephen Hawking. Dari pertemuan tersebutlah kemudian mereka saling tertarik
satu sama lain. Hingga akhirnya Stephen mencoba untuk memberanikan diri untuk
mendekati Jane. Pada saat itu Stephen dan Jane merupakan dua sejoli yang sangat
berbeda. Jane merupakan jamaat yang taat dan rajin kegereja sedangkan Stephen
adalah kebalikannya bahkan ia tidak mempercayai adanya Tuhan.
Pada
hari minggu selanjutnya Stephen mengajak Jane untuk makan siang di rumah kedua
orang tua Stephen. Keluarga Stephen menyambut dengan ria gembira. Di situ Jane
berusaha untuk lebih dekat lagi dengan keluarga Stephen.
Awalnya
semuanya lancar seperti biasa, namun hal-hal aneh pun mulai terjadi dari Stepen
tidak bisa berlari saat dikereta api, ia tidak bisa berlari cepat dan anehnya
saat ia berjalan tiba-tiba ia terjatuh dan tidak bisa menggerakan badannya
untuk menyanggah saat terjatuh. Karena kejadian itulah Stephen dibawa kerumah
sakit dan sempat mengalami koma namun hanya sebentar.
Karena
beberapa kejadian yang aneh Stephen menanyakan kepada dokter sakit apa yang ia
derita. Setelah mengetahui bahwa ia terserang penyakit yang sampai sekarang
belum ditemukan obatnya. Dokter mengatakan bahwa sisa hidupnya hanya tinggal 2
tahun tidak lebih. Mendengar hal tersebut sangatlah memukul Stephen hingga ia
tidak mau ditemui oleh sahabatnya Brian bahkan wanita yang ia sukai yaitu Jane.
Saat itu Stephen mengurung diri ia belum bisa menerima keadaannya.
Walaupun
Stephen tidak mau bertemu dengan siapa pun Jane tetap bersikeras untuk menemui
Stephen dan saat itulah Jane menyatakan cintanya kepada Stephen dan mau
menerima Stephen apa adanya. Mendengar hal tersebut Stephen mulai sedikit demi
sedikit dapat menerima kenyataan, bahkan ia segera memutuskan untuk menikah.
Dalam
kehidupan rumah tangga mereka tentunya mereka tahu bahwa mereka akan mengalami
masa-masa yang sulit karena penyakit Stephen yang dapat membuatnya tidak bisa
berjalan, tidak bisa berbicara, dan tidak dapat melakukan sesuatu hal seperti
yang lainnya. Jane selalu mensuport Stephen agar tetap bersemangat menjalani
hidupnya bahkan mereka mempunyai seorang anak dimana hal tersebut dapat
mematahkan diagnosis dokter bahwa umur Stephen tinggal sedikit lagi. Beberapa tahun
kemudian Stephen mempunyai anak lagi dan hal tersebut semakin mematahkan
pernyataan dokter tersebut.
Film
ini banyak mengambil setting tempat yang sangat cocok dengan film, setting
tempatnya selalu membuat orang ingin pergi kesana juga. Dari semua setting
tempat yang terbaik adalah saat berada di dekat danau pemandangannya indah
sekali.
Film
ini mempunyai beberapa kelebihan, yaitu alur cerita yang mudah dipahami dan
pemilihan tempat-tempat yang sangat cocok dengan film. Kekurangan film ini
adalah banyak menggunakan istilah-istilah yang jarang didengar seperti
kata-kata tentang fisika.
Keseluruhan
film ini sangatlah bagus dan menarik untuk ditonton, film ini menceritakan
bagaimana perjuangan seorang istri demi suaminya dan film ini mengajarkan
sesuatu yang mungkin belum kita pahami yaitu merelakan orang yang kita cintai
demi sebuah kebahagiaan untuk orang yang paling kita cintai.