1 litre of tears adalah salah satu film drama dari
Jepang yang dibuat berdasarkan kisah nyata seorang gadis bernama Aya Kitou yang
berjuang melawan penyakit bernama spinocerebellar degeneration diseas.
Pada awalnya kehidupan Aya sangatlah sempurna, ia
lolos seleksi dan diterima di salah satu sekolah terkenal di Jepang. Higasi ya,
Higasi. Orang Jepang mana yang tidak tahu sekolah Higasi. Sekolah yang terkenal
dengan kualitas lulusan yang baik dan terkenal dengan murid-muridnya yang
cerdas dan pintar. Hampir semua anak di Jepang sangat memimpikan dapat
bersekolah di sekolah tersebut, namun mereka membutuhkan perjuangan yang lebih
dan lebih lagi untuk dapat lolos dan diterima di sekolah tersebut. Begitu pula
dengan Aya, ia berjuang sangat keras untuk dapat mengikuti tes seleksi di
sekolahan tersebut. Awalnya mungkin kalau Aya tidak dibantu oleh seorang lelaki
yang bernama Asou Haruto ia tidak dapat mengikuti tes karena ia akan terlambat
dan saat itu hujan lebat, namun Aya bertemu dengan Asou yang berniat untuk
tidak mengikuti tes. Karna Asou melihat kegigihan Aya akhirnya ia mengantar Aya
dengan sepedanya menuju ke sekolah dan Ia pun akhirnya mengikuti seleski juga
di sekolah tersebut.
Di awal semester Aya sangatlah beruntung selain
cantik, cerdas, dan cekatan, ia dipilih untuk menjadi ketua kelas dan Asou
menjadi wakil kelasnya. Prestasinya dibidang olah raga sudahlah menonjol sejak
awal, hingga akhirnya ia menjadi atlit muda yang berbakat di sekolahnya. Hingga
ia bertemu dengan kapten basket laki-laki disekolahnya yang bernama Kawamoto.
Kehidupan begitulah sempurna raja basket bertemu dengan ratu basket.
Namun, kebahagiaan itu tidaklah bertahan lama
semenjak banyak kejadian-kejadian janggal yang di alami Aya dari yang ia
terjatuh lalu ia tidak berusaha untuk menompang badannya dengan tanggan
sehingga ia langsung terjatuh begitu saja yang menyebabkan dahunya terluka,
kemudian ia tidak bisa memperhitungkan jarak dan ia pun sering kehilangan
keseimbangannya.
Ternyata dari kejadian itu Shioka (ibunya) secara
diam-diam ia menyembunyikan penyakit Aya dari siapapun bahkan Mizuno (suaminya)
pun tidak mengetahui. Dan pada akhirnya Shioka mempunyai keberanian untuk
mengatakannya kepada suaminya. Awalnya suaminya tidak percaya dan mereka
merahasiakan semuanya dari Aya, karna mereka tidak ingin Aya terluka. Mereka
berpikir Aya, Aya hanyalah seorang gadis berumur 15 tahun yang sedang tumbuh
dan baru saja menjadi bunga. Namun dengan seiringnya waktu berjalan pada
akhirnya Aya menyadari bahwa tubuhnya mulai tidak beres.
Dr. Mizuno adalah salah satu dokter dari rumah sakit
terkenal dan ia adalah seorang ahli saraf. Untuk memantau perkembangan penyakit
Aya ia menyarankan Aya untuk menulis buku harian. Ia menulis buku harian dari
umur 14 tahun hingga akhirnya ia mengalami kelumpuhan dan sudah tidak bisa
menulis lagi. Pada tanggal 23 Mei 1988 diusia 25 tahun, Aya tertidur dengan
tenang dikelilingi bunga-bunga yang indah.
Wah kisahnya sangat menyedihkan, membuat para
penonton banjir air mata dan kehabisan kata-kata karna melihat kisah yang
begitu luar biasa dari seorang gadis yang mempunyai penyakit langka dan sampai
saat ini belum ditemukan obatnya. Aya adalah seorang gadis yang sangat luar
biasa, ia mempunyai semangat yang tinggi untuk tetap berjuang melawan
penyakitnya, walaupun ia tahu bahwa penyakitnya tidak dapat disembuhkan ia
tetap berjuang untuk tetap hidup lebih lama. Selain kisah perjuangannya yang
mengharu biru kisah cintanya dengan seorang kapten basket yang pupus karna ia
tidak mau mempunyai pacar seperti Aya yang mempunyai penyakit aneh, namun ada
satu lelaki yang setia mendampingi Aya sampai ia menutup matanya yaitu Asou
Haruto cukup membuat mata para wanita sembab karna terlalu romantic dan
tentunya membuat iri.
Buku yang selama hidupnya ia tulis diberi judul “1
Litre of Tears” berisi kisah perjuangan bagaimana Aya menjalani hidupnya dan
melawan penyakitnya. Buku tersebut sangatlah terkenal bahkan sampai terjual 18
juta copy lebih. Sungguh sangat luar biasa, banyak orang yang termotivasi karna
semangat juang Aya untuk melawan menyakitnya.
Yang saya cermati dari kisah ini adalah bagaimana
perjuangan dan semangat seseorang untuk dapat berjuang melawan penyakitnya,
selain itu juga dukungan dan motivasi yang besar yang diberikan oleh sebuah
keluarga. Keluarga yang kecil namun terdapat sebuah kekuatan yang membuat Aya
menjadi gadis Special. Bahkan Shioka ibunya memotivasi Aya dengan kata-kata
“Tidak papa kamu menjadi lambat, tidak papa kamu sering membuat kesalahan, yang
penting adalah selalu lakukan yang terbaik yang kamu bisa”. Disini terlihat
bagaimana kata-kata seorang Ibu bisa terus memotivasinya. Bahkan ada satu
episode dimana Hiro (adiknya) ia adalah seorang atlit sepak bola ia merasa malu
mempunyai seorang kakak seperti Aya, karna Hiro sering diejek oleh
teman-temannya. Suatu hari Hiro mengatakan kepada teman-temannya bahwa Ayalah
yang telah mengajarinya agar dapat focus mencetak gol ke gawang, namun setelah
teman-temannya melihat kakaknya (Aya) yang cacat Hiro malah ditertawakan karna
mereka berfikir bagaimana mungkin kakaknya yang cacat dapat mengajari Hiro? Dan
katanya kakaknya adalaha seorang pemain basket hebat disekolah terkenal, bagaimana
mungkin kakaknya yang cacat dapat bermain basket? Karna ejekan itulah Hiro
melarang Aya untuk melihat turnamen pertandingannya.
Namun karna berkat Ako Ikeuchi, kakaknya Hiro yang
lebih muda, kemudian dia yang menyadarkan Hiro bagaimana kakanya itu terus
berjuang hidup, kakaknya adalah orang yang sangat luar biasa dan harus bangga
mempunyai kakak seperti itu. Hingga akhirnya Hiro sadar dan tidak malu lagi
punya kakak seperti itu. Hiro mempunyai adik yang bernama Rika sangatlah
mencintai Aya, ia sering menggambar untuk Aya.
Ah
pokoknya filmnya, dan kisahnya sangatlah menarik untuk disimak.
Intinya dalam buku itu mengajarkan kita tentang betapa berharganya arti
kehidupan, kasih sayang orang tua dan saudara, ketulusan dan kesetiaan ban
masih banyak lagi yang bisa diambil hikmah-hikmah dari setiap episodenya. Film
ini terdiri dari 46 episode yang akan membuat penontonya penasaran bagaimana
setiap alur dan detiknya Aya menjalani hari-harinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar