Jumat, 13 Maret 2015

Asal Usul Galau di Kala Hujan

Hujan adalah fenomena alam yang sering kita jumpai apa lagi hujan di bulan Desember biasanya hujan sedang deras-derasnya. Hujan bukan kejadian yang sangat mengerikan tetapi kenapa banyak orang yang khawatir akan hujan? Banyak yang mengatakan bahwa hujan ternyata dapat merubah mood seseorang secara tiba-tiba. 

Derasnya hujan membawa sebuah kerinduan yang amat mendalam, hingga larut bersama butiran-butiran air yang berjatuhan. Banyak yang menyukai hujan dan banyak pula yang membenci hujan, bahkan mengutuk hujan meski secara diam-diam mereka menikmati setiap butiran-butiran yang berjatuhan. Orang-orang yang membenci hujan tidak memiliki alasan yang spesifik mengapa mereka membenci hujan, namun mereka mempunyai alasan tersendiri terutama karena selalu mengingat akan sesuatu yang dahulu indah dan sekarang sudah berubah. Sedikit kata yang dapat menggambarkan lebih lugas untuk sebuah hujan yaitu “ galau”.
Banyak orang yang mengingkari perasaan galau jika hujan datang namun, percaya atau tidak usaha itu hanya akan berbuah sia-sia, karena semakin deras hujan yang turun akan semakin sulit untuk menampik serangan galau bahkan tanpa disadari nyatanya perasaanmu akan dalam dan semakin dalam bersama derasnya butiran-butiran air yang turun. Pada akhirnya banyak orang yang menikmati sebuah hujan karena galau menyerang. Bahkan banyak orang yang tidak menyadari bahwa sebenarnya mereka menantikan hujan, karena hujan yang dapat mengerti perasaan yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata dan hanya hujan yang dapat membawa perasaan kita agar lebih tenang.

Tapi tidak banyak orang yang tahu dengan pasti mengapa galau kerap menyerang di kala hujan. Tidak percaya! Coba saja tanyakan jawabanya pada orang-orang disekitarmu, yakin mereka tahu jawabannya? Saya rasa hanya 1 dari 10 orang yang tahu. Banyak orang yang mengartikan bahwa galau kerap sekali dicap sebagai pribadi yang sedang labil dan lemah. Padahal ternyata galau adalah keadaan psikologi yang dapat dialami oleh siapa saja. Banyak yang tidak mengetahui ternyata galau memiliki dasar ilmiah bahkan saya pun sebelumnya tidak mengerti.
Jika saya tidak membaca beberapa artikel didalam blog mungkin sampai saat ini saya pun belum mengetahui ternyata galau telah banyak diteliti di Amerikan dan Eropa dalam beberapa tahun akhir ini. Memang dalam penelitian tersebut tidak secara lugas membicarakan rahasia galau akan tetapi mereka mempelajari galau sebagai fenomena psikologis yang popular disebut Seasonal Affective Disorder (SAD).
Seasonal Affective Disorder (SAD) adalah suatu keadaan psikologis yang mempengaruhi mood seseorang, terutama dinegara yang memiliki 4 musim karena pengaruh musim-musim tertentu menyebabkan mereka mengalami fluktuasi dari perasaan yang positif hingga negative, dari yang bersemangat hingga bersedih.
Ternyata Seasonal Affective Disorder (SAD) yang biasa orang Indonesia katakan sebagai galau dapat dijelaskan melalui penelitian Denissen, Penke, Bukalid dan van Aken berjudul “The Effect of Weather on Daily Mood: A Multilevel Approach”. Ketika penjelasan biologi dan kedokteran dirangkai menjadi satu dalam kajian psikologi dapat dipahami bagaimana galau dapat terjadi. "Ketika hujan dan cuaca menjadi mendung, apalagi jika berada di dalam ruangan, tubuh terutama mata akan menerima cahaya jauh lebih sedikit dibandingkan ketika cuaca cerah. Sedikitnya cahaya yang masuk ke mata akan diterima sebagai sinyal oleh otak dan melewati bagian otak yang disebut Hipothalamus. Bagian ini bertanggung jawab mengontrol beberapa proses seperti tidur dan mood. Ketika mencapai hipothalamus, sinyal akan diteruskan ke Glandula pineal yang dalam kondisi kurang cahaya seperti hujan dan mendung akan memproduksi banyak hormon Melatonin. Melatonin inilah yang mendorong seseorang menjadi lebih mudah mengantuk dan melamun."
Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa hujan dapat mempengaruhi mood seseorang karena saat hujan atau mendung cahaya yang diterima oleh mata sangat sedikit dan sinyal akan diterima oleh otak kemudian melewati bagian otak yang disebut Hipothalamus, untuk itu sebaiknya jika hujan datang sering-seringlah memanfaatkan waktu untuk berbincang-bincang dengan keluarga atau sesekali bercanda gurau dengan keluarga agar hati tetap merasa senang.